6 Kebiasaan yang Akan Kurangi Rasa Canggung dan Tingkatkan Kepercayaan Diri Anda dalam Interaksi Sociale

-->

Pernahkah kau mengalami momen ketika berada dalam suatu lingkungan sosial, namun bingung akan ucapannya sendiri sedangkan yang lain terlihat begitu lancar dan tenang saat bicara? Kejadian seperti itu dapat menciptakan perasaan cemas hingga meredupnya kepercayaan pada diri kita.

Berdasarkan artikel di DMNews.com yang diterbitkan pada hari Jumat, 4 April, ada baiknya menerapkan keenam kebiasaan pikiran berikut untuk membantu mengurangi perasaan tidak nyaman serta memperkuat keyakinan diri ketika sedang bertukar interaksi dengan orang lain.

1. Tingkatkan Minat Yang Sincere

Salah satu faktor pemicu kekhawatiran sosial utamanya adalah ketika seseorang terlampau memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, penampilannya, gaya bicaranya, serta persepsi orang lain tentangnya. Gagasan-gagatan seperi “mungkin mereka bosan dengan saya” atau “apa tadi sudah salah ucap?” dapat menyebabkan rasa gelisah dan kesulitan untuk ikut ambil bagian dalam dialog tanpa beban.

Cara menangani emosi tersebut adalah dengan mentransfer fokus Anda dari diri sendiri kepada orang lain. Sebaiknya hindari pikiran obsesif tentang penampilan pribadi dan alihkan energi itu menjadi ketertarikan sejati terhadap pembicara Anda. Buatlah pertanyaan-pertanyaan terbuka yang dapat mendorong mereka bercerita lebih banyak tentang latar belakang, profesi, atau kesukaannya. Contohnya bisa melibatkan topik seperti hobbi, karier, ataupun novel primadona mereka.

Apabila seseorang menyadari bahwa Anda sungguh-sungguh menaruh minat pada mereka, mereka cenderung menjadi lebih terbuka serta penuh semangat saat berkomunikasi. Hal ini bukan saja mendorong alur percakapan jadi lebih mulus, namun juga menciptakan ikatan yang lebih erat dengan sesama individu.

2. Manfaatkan Percakapan Santai Sebagai Media latihan

Banyak individu menilai obrolan santai sebagai small talk Sebagai hal yang tanpa makna, hanya omong kosong belaka. Tetapi pada dasarnya, percakapan santai dapat berfungsi sebagai latihan amat baik untuk memperkuat kemampuan bersosialisasi.

Bayangkan dialog santai sebagai pemanas sebelum melaksanakan latihan. Seperti saat kita butuh stretching sebelum menjalani kegiatan gerak fisik yang cukup intensif, pembicaraan informal ini dapat membuatmu terbiasa dan merasa lebih rileks sebelum menghadapi subjek-subjek yang mungkin lebih kompleks. Sebagai contoh, diskusi singkat soal iklim, agenda di hari Sabtu-Minggu, ataupun perkara-perkara biasa lainnya bisa jadi titik permulaan bagus dalam menciptakan hubungan dengan individu-individu baru.

3. Kelola nada kritis internal Anda

Banyak individu mengalami ketakutan saat berada di lingkungan sosial akibar terlalu kritis pada dirinya masing-masing. Mereka percaya bahwa setiap perkataan yang dikeluarkan selalu dievaluasi oleh pihak lain, atau khawatir akan tampak tidak alamiah. Padahal, realitanya mayoritas orang lebih fokus kepada pemikiran serta emosi personalnya dibandingkan mencermati tiap-tiap kelalaian yang dilakukan olehmu.

Agar dapat menangani suara skeptis di dalam dirimu, coba kenali saat ia timbul. Sebagai contoh, jika mulai berkata pada diri sendiri, "pasti orang lain akan merasa saya aneh," pahami bahwa hal itu hanya sekadar pemikiran dan tidak mencerminkan kebenaran. Daripada biarkan pikiran negatif tersebut menjalar, ubahlah menjadi pernyataan yang lebih positif, misalnya, "sudah biasa kemarin, tentunya hari ini pun bakalan baik."

4. Dengarkan dengan Tujuan Memahami, Bukan Hanya Untuk Membalas

Banyak kali, saat kita berinteraksi dengan orang lain, kita cenderung lebih memikirkan hal-hal yang ingin kita ucapkan berikutnya dibandingkan sungguh-sungguh menangkap pesan yang disampaikan oleh lawan bicara kita.

Saat Anda sungguh-sunguh mendengarkan, orang lain akan merasa terhormat dan nilai mereka dikenali. Ini juga membuat dialog berjalan lebih lancar secara natural. Lebih dari itu, pendengaran yang tajam dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang orang lain, sehingga pada gilirannya meluaskan ikatan sosial Anda.

5. Rubah Pandanganmu Tentang Tanggung Jawab Sosial Anda

Seringkali, secara tidak sadar kita menetapkan batasan untuk diri sendiri, misalnya "saya adalah tipe orang yang pendiam" atau "saya selalu mudah terperangkap dalam suasana hati yang tegang". Ironisnya, hal ini dapat menghambat interaksi sosial kita sebab kita mulai berperilaku sesuai dengan gambaran diri itu.

Alih-alih terus-menerus memandang dirimu sebagai individu yang cemas atau tidak berdaya, usahakan merubah sudut pandang tersebut. Cobalah bayangkan bahwa kau adalah sosok yang menyenangi interaksi, tipe yang pintar mendengarkan, ataupun pribadi yang selalu tertarik untuk mengetahui orang lain secara lebih jauh.

Sebagai contoh, apabila umumnya Anda merasa pendiam di suatu acara, cobalah pandangan bahwa Anda merupakan seorang "analis sosial yang tertarik berkenalan dengan banyak orang." Melalui perubahan persepsi ini, Anda menyampaikan instruksi baru ke otak agar bereaksi sesuai dengan gambaran diri yang lebih optimis serta aktif.

6. Menjadi Lebih Simpatetik dengan Diri Sendiri dan Orang Lain

Seringkali, kita terlalu kritis terhadap diri sendiri saat menganggap diri tak cukup baik di lingkungan sosial. Bisa jadi kita merasa malu akibat suatu kesalahan kecil atau berasa gagal apabila belum fasih dalam percakapan.

Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa tiap percakapan merupakan peluang untuk mendapatkan ilmu dan bertumbuh, bukannya pertandingan yang wajib dimenangkan terus-menerus. Seperti halnya Anda berlaku sabar pada sahabat yang tengah menghadapi masalah, usahakan juga untuk menyayangi diri sendiri dengan cara serupa.

Terlebih lagi, penting untuk diingat bahwa banyak individu lain juga sering kali merasakan perasaan tidak percaya diri dan kesulitan dalam bersosialisasi. Oleh karenanya, saat Anda berusaha berkomunikasi dengan orang lain, mereka pun kemungkinan besar akan mengapresiasi upaya tersebut serta merasa lebih terbuka lantaran keramahan yang Anda tunjikan. (*)

0 Response to 6 Kebiasaan yang Akan Kurangi Rasa Canggung dan Tingkatkan Kepercayaan Diri Anda dalam Interaksi Sociale

Posting Komentar